Catatan Reportase :                               

Dari MassMin 2000 – Brisbane, Australia (7)

 

Parkes, 03/11/00, 11:30 PM (19:30 WIB) 

 

Sekitar jam 8:45 tadi pagi pesawat yang membawa rombongan 22 orang peserta MassMin 2000 untuk mengikuti kunjungan tambang ke tambang Northparkes di New South Wales berangkat meninggalkan Brisbane. Sekitar tengah hari saya tiba di bandara Sydney yang masih tampak baru bekas direnovasi untuk Olimpiade yll. Di Sydney saya harus menambah satu putaran jarum jam lebih cepat.

 

Dari Sydney disambung dengan penerbangan sekitar satu seperempat jam menuju bandara di kota kecil Parkes. Ada keterlambatan dalam penerbangan ini, sehingga akhirnya baru sekitar jam 15:00 tiba di tambang Northparkes yang terletak sekitar 27 km dari kota kecil Parkes.

 

***

 

Setelah mengisi buku tamu, beristirahat sejenak, lalu diberikan penjelasan singkat oleh Manajer Tambang, Iain Ross, tentang pencapaian tambang tembaga dan emas ini, termasuk masalah prosedur keselamatan kerja tambang, dsb., maka sekitar jam 16:00 sore kunjungan ke lapangan dimulai. Rombongan dibagi dua, separuh ke tambang terbuka dan separuhnya lagi ke tambang bawah tanah, dan selanjutnya bergantian.

 

Saya ikut kelompok yang ke tambang terbuka (open pit) lebih dahulu. Tambang terbukanya sementara ini memang sedang tidak beroperasi karena kelebihan stock pile (persediaan batu bijih yang sudah ditambang). Setelah mengunjungi ke dua lokasi tambang terbuka, lalu dilanjuytkan ke ore processing plant (pabrik pengolahan bijih).  Sekitar jam 17:45 sore saya baru menuju ke tambang bawah tanah yang beroperasi dengan metode block caving.

 

Dunia pertambangan mengenal Tambang Northparkes yang berproduksi pada tingkat 16.000 – 19.000 ton per hari, karena prestasinya yang tergolong luar biasa. Dibandingkan dengan tambang-tambang bawah tanah di dunia yang menerapkan metode penambangan yang sama, tambang ini mempunyai tingkat produktifitas yang membuat decak kagum.

 

Rata-rata lebih dari 70.000 ton perkaryawan bawah tanah pertahun dihasilkan tambang ini. Sementara tambang-tambang lainnya di dunia umumnya masih berada di bawah 40.000 ton. Sebagai pembanding, tambang IOZ di Freeport yang menerapkan metode penambangan yang sama masih berada di bawah 10.000 ton. Ongkos produksi tambang ini sekitar US3 per ton bijih, sementara tambang-tambang lain umumnya di atas US$4 per ton, sedangkan tambang IOZ di Freeport masih di atas US$5 per ton bijih.

 

(Catatan tambahan : Angka-angka tersebut adalah angka yang disajikan oleh tambang Northparkes sebagai pembanding, yang saya yakin pasti menggunakan data-data lama Freeport atau menggunakan kriteria berbeda dalam perhitungannya, karena produktivitas IOZ sekarang jauh lebih baik. Tapi tidak apalah, karena intinya adalah bahwa tambang Northparkes memang jauh lebih produktif).-

 

Memasuki tambang bawah tanahnya Northparkes ini tidak seperti umumnya kalau kita masuk ke tambang bawah tanah yang sedang beroperasi. Tidak tampak kesibukan karyawan (miner) yang lalu-lalang di lorong-lorong tambang.

 

Baru saja kemarin saya mendengarkan presentasi tentang tele-mining dan menggagas tentang implementasinya ke depan. Hari ini saya sudah melihat satu contoh awal yang membuktikan bahwa tele-mining memang bakal tidak terhindarkan.

 

Operasi crusher (alat peremuk bijih) dan conveyor (alat angkut ban berjalan) di bawah tanah hanya dilakukan oleh seorang gadis manis bernama Linda. Dia hanya duduk di control room (ruang pengendali) yang menghadap ke beberapa layar monitor. Dari tempat duduknya itulah, dia mengoperasikan sistem crusher dan conveyor di seluas tambang bawah tanah.

 

Saat ini ada tiga buah LHD (load-haul-dump, alat bergerak bawah tanah yang berfungsi untuk memuat, mengangkut, menumpah bijih hasil tambang) yang beroperasi secara manual oleh tiga orang operator yang duduk di kabinnya. Namun saya melihat bahwa di sana sudah tersedia perlengkapan tele-remote yang siap untuk mengoperasikan LHD. Kalau perlengkapan itu sudah mulai beroperasi, artinya sopir-sopir LHD tidak diperlukan lagi, diganti dengan operator yang duduk di ruang pengendali menemani Linda.

 

Sekian waktu mendatang, alat-alat untuk pekerjaan pemboran, peledakan, alat bantu pemecah batuan, alat angkut truck, juga akan menyusul ber-automation. Lha alat semacam itu memang di antaranya sudah ada dan sudah diuji coba, tinggal tunggu waktu kapan dibeli orang dan kapan dioperasikan.

 

Sekitar jam 20:00 malam saya baru meninggalkan tambang Northparkes menuju hotel di kota Parkes. Meskipun hanya sempat beberapa jam saja mengunjungi tambang ini, tapi sangat membawa kesan yang dalam akan adanya sebuah operasi tambang yang sangat effektif dan effisien. Pada gilirannya, tentu bukan tidak mungkin juga tambang-tambang di Indonesia akan mengikutinya. Sekalipun kita akan berhadapan dengan akibat sampingannya yaitu tentang sebuah industri yang sangat berorientasi padat modal tetapi tidak lagi bersifat padat karya.

 

***

 

Kota Parkes malam ini sangat sepi, saat saya tiba di hotel. Sekitar jam 21:00 malam saya sengaja berjalan kaki sekitar 1,5 km menuju pusat kota untuk mencari makan nasi di restoran Cina. Sementara kawan-kawan yang lain cukup makan di restoran hotel karena mereka tidak perlu nasi. Eh, lha kok di restoran Cina, yang kebetulan masih buka, saya ketemu dengan rekan-rekan dari Freeport yang baru besok pagi akan melakukan kunjungan ke tambang Northparkes. Ya, sama-sama kelaparan dan ingin makan nasi.

 

Sialnya malam ini, saya lupa mempersiapkan penyambung colokan listrik model Australia yang berkaki tiga. Colokan listrik yang saya bawa adalah model Amerika yang kedua kaki depannya tegak lurus, sedangkan model Australia kedua kaki depannya pengkor (seperti kaki kanguru, barangkali). Sementara hotel yang saya inapi di Parkes ini tidak menyediakan fasilitas penyambung colokan listrik seperti halnya yang ada di hotel sewaktu di Brisbane.

 

Terpaksa malam ini saya tidak dapat mengirimkan catatan ini tepat waktu. Ya sudah, wong baterei laptop saya juga sudah hampir habis. Besok saja di-posting-nya, kalau sudah menemukan penyambung colokan listrik.-

 

 

Yusuf Iskandar

 

 

[Sebelumnya][Kembali][Berikutnya]